Senin, 06 Juni 2016

KEBUDAYAAN YANG MUDAH DITERIMA DAN SULIT DITERIMA DI INDONESIA
kebudayaan yang mudah diterima dan sulit diterima
 Sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu. Di Indonesia banyak sekali kebudayaan dan kepribadian yang ada, karena seperti yang kita tahu bahwa Indonesia memiliki banyak sekali suku sehingga dengan sudah sangat pasti kebudayaannya pun berbeda. Adanya kemajuan teknologi dan komunikasi menyebabkan informasi yang datang dari luar pun dapat dengan mudah kita terima. Misalnya, lewat radio, televisi, dan lain-lain.  Teknologi memberikan kemungkinan-kemungkinan yang sangat luas untuk memanfaatkan hasil-hasil alam dan apabila mungkin menguasai alam. Perkembangan teknologi di Negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Rusia, Prancis, Jerman, dan Jepang merupakan contoh di mana masyarakat tidak lagi pasif menghadapi tantangan alam sekitar.
 Keadaan semacam ini disebut modernisasi yang akan berkembang terus sampai melahirkan Era Globalisasi. Adanya globalisasi menyebabkan unsur-unsur budaya asing akan mudah masuk ke Indonesia. Budaya yang datang dari luar tidak semuanya positif bagi perkembangan dan kehidupan bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Tetapi unsur-unsur budaya asing yang masuk juga ada yang bersifat negatif. Pada umumnya unsur budaya kebendaan seperti peralatan yang mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat, mudah diterima oleh masyarakat. Misalnya, alat tulis-menulis yang banyak digunakan orang Indonesia yang diambil dari unsur-unsur kebudayaan Barat.
Selain itu, unsur-unsur yang terbukti membawa manfaat yang besar seperti radio transitor sebagai alat media massa yang termasuk unsur kebudyaan yang mudah diterima. Unsur-unsur tersebut dengan mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat yang menerima. Misalnya, mesin penggiling padi dengan biaya murah dan pengetahuan teknis yang sederhana dapat digunakan untuk melengkapi pabrik penggilingan. Unsur-unsur asing yang diterima tentunya lebih dulu mengalami proses pengolahan. Unsur-unsur kebudayaan yang sulit diterima oleh masyarakat misalnya unsur-unsur yang menyangkut sistem kepercayaan dan ideologi. Selain itu, unsur-unsur yang dipelajari pada tahap pertama proses sosialisasi misalnya, makanan pokok suatu masyarakat juga termasuk salah satu unsur kebudayaan yang sulit diterima. Dengan globalisasi berbagai unsur kebudayaan yang sangat sulit diterima. Dengan globalisasi berbagai unsur kebudayaan juga akan masuk. Dengan globalisasi berbagai unsur kebudayaan juga akan masuk. Hal ini akan membawa dampak positif dan negatif.
Pada dasarnya masyarakat daerah timur dengan contoh Indonesia, sangat terbuka dan toleran terhadap bangsa lain, tetapi selama masih sesuai dengan norma, etika serta adat istiadat yang ada di Indonesia. Pada umumnya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya. Contohnya : Handphone, komputer, dan lain – lain.Namun ada pula unsur-unsur kebudayaan asing yang sulit diterima adalah misalnya :     
1. Unsur-unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi, falsafah hidup dan  lain-lain.
2. Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi. Contoh yang paling    mudah adalah soal makanan pokok suatu masyarakat.    
3. Pada umumnya generasi muda dianggap sebagai individu-individu yang cepat menerima           unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi. Sebaliknya generasi          tua, dianggap sebagai orang-orang kolot yang sukar menerima unsur baru.         
4. Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi, selalu ada kelompok-kelompok individu         yang sukar sekali atau bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan       yang terjadi.
Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru diantaranya :   
1. Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan          orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2. Jika pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh            nilai-nilai agama.    
3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan           baru. Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
4. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang      menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
5. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas.
          Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas negara menjadi bias. Kata “globalisasi” diambil dari kata global, yang maknanya universal. Globalisasi sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.          
          Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuknya yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama.
Unsur globalisasi yang sulit diterima masyarakat:     
1. Teknologi yang rumit dan mahal.  
2. Unsur budaya luar yang bersifat ideologi dan religi.         
3. Unsur budaya yang sukar disesuaikan dengan kondisi masyarakat.
Unsur globalisasi yang mudah diterima masyarakat: 
1. Unsur yang mudah disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat.       
2. Teknologi tepat guna, teknologi yang langsung dapat diterima oleh masyarakat  .
3. Pendidikan formal di sekolah.
Kebudayaan yang Mudah dan tidak mudah Diterima Indonesia
          Mungkin sudah banyak yang mengatakan atau tahu Budaya mana yang mudah diterima oleh banyak orang itu budaya yang bagaimana? Beberapa orang mungkin sudah menganalisa juga Budaya yang lebih gampang di terima itu budaya yang seperti apa. Setelah banyak yang membuktikan atau mencari tahu budaya mana yang mudah diterima tentu saja budaya yang berbau dan lebih ke arah negatif. Manusia lebih menyukai budaya yang tidak benar atau bisa saja di bilang kearah negatif.
Kalau berbicara Budaya mana yang mudah dan tidak mudah diterima di INDONESIA ini lebih banyak budaya yang lebih ke arah budaya asing atau luar sana, karena di pergaulan jaman sekarang kebanyakan anak muda itu lebih cenderung mengikut-ikut pergaulan budaya luar yang selalu tampil lebih terbuka dan lebih bergaya ke borju-borjuan (kemewah-mewahan).Budaya dari luar itu hampir tidak memilki aturan moral dan bisa dibilang pergaulan sosialnya itu bebas,karena faktor orangtua yang berperan itu sedikit.
Kalau Budaya yang tidak mudah diterima itu di jaman sekarang seperti Budaya yang sudah ada dari jaman dahulu, mungkin di anggap telah ketinggalan jaman (jadul) atau juga anak muda jaman sekarang sudah bosan menjalani budaya yang banyak larangan dan aturan-aturannya seakan-akan kalau kita tidak mengikuti gaya kebarat-baratan atau pun budaya dari luar sudah sangat ketinggalan jama, padahal dengan kita menjalani budaya yang sudah ada dari sejak dahulu kala / budaya yang kita sendiri yang berpaku pada agama masing-masing setiap orang, kita juga bisa bergaul seperti orang-orang biasanya.

FAKTOR YANG MEMBUAT BUDAYA ASING MUDAH DITERIMA :
1. Faktor kurangnya pengawasan orang tua
2. Fakto pertemanan / pergaulan
3. Faktor lingkungan
4. Fakor teknologi
Dari faktor-faktor di atas ini sangat berpengaruh untuk perkembangan anak bangsa / penerus-penerus pahlawan bangsa. Faktor-faktr ini harus benar-benar di perhatikan dan jangan sekalipun di anggap remeh.

FAKTOR KURANGNYA PENGAWASAN ORANG TUA :
Kalau orang tua tidak memperhatikan atau memperdulikan perkembangan anaknya, sudah dipastikan anak akan menjadi tidak teratur. Banyak anak yang perilaku dan sifatnya buruk dikarenakan orang tua yang sudah jarang memperhatikan dan pergaulan anak nya. Selalu menuruti kemauan anak dan takut kepada anak itulah yang membuat anak menjadi liar. Sehingga anak mudah saja menerima budaya luar ataupun asing dan mempergunakan budaya tersebut di kehidupannya karena kurangnya faktor orang tua. Dengan kurangnya pengawasaan orang tua, orang tua tidak tahu perkembangan anaknya sejauh mana, mungin anak sudah termakan jaman dan berprilaku mengikuti budaya barat yang tidak begitu mempunyai tata krama yang baik.

FAKTOR TEMAN / PERGAULAN :
Faktor pertemanan juga sangat begitu berpengaruh, kalau saja salah memilih teman ataupun pergaulan sudah dipastikan akam membuat prilaku sangat jati diri menjadi terganggu . Teman itu salah satu menjadi penentu baik buruknya prilaku kita kedepannya,teman yang merugikan bisa melunturkanb budaya luhur yang nenek moyang kita. Bermula dari iseng0iseng dengan teman mencoba perbuatan yang tidak-tidak bisa-bisa membuat ketagihan melakukan kenegatifan. Faktor inilah yang menentukan perilaku keseharian kita ketika kita tidak sedang berada di rumah. Teman bisa menjerumuskan kita ke arah negatif jika kita salah memilih teman , sehinnga gampang dan mudah untuk meniru kebudayaan-kebudayaan yang datang dari luar di karenakan teman-teman yang sudah jauh mengikuti perkembangan jaman budaya luar / barat. Jadi , budaya luar yang sering dianggap negatif itulah yang gampang diterima oleh kebanyakan orang dan lebih banyak di gandrungi anak-anak muda jaman sekarang.

FAKTOR LINGKUNGAN :
Faktor lingkungan didasari dari tempat tinggal,bisa juga lingkungan bermainnya atau juga lingkungan sekolah. Biasanya budaya yang gampang diterima yaitu dari lingkungan dimana kita berpijak / berada, kebanyakan budaya baratlah yang digandrungi anak jaman sekarang. Karena dengan budaya barat kita akan terlihat lebih keren dan tampil berbeda dimata orang-orang, jika lingkungan sekitar kita banyak yang mnggunakan budaya luar / barat , maka kita juga bisa terpengaruh untuk mengikuti budaya luar. Lingkungan kita berada sekarang ini jika menggunakan budaya luar ,maka kita mudah terpengaruhi untuk mengikutinya. Itu sebabnya , budaya yang gampang diterima di masyarakat adalah budaya yang lebih banyak digunakan lingkungan sekitar, dan kebanyakan jaman sekarang lebih menggunakan budaya kebarat – baratan. Dan kita juga otomatis mengik¬uti budaya tersebut.

FAKTOR TEKNOLOGI :
Difaktor ini tekhnologi bisa disebut faktor yang berpengaruh karena ¬-tekhnologilah yang banyak menyebarkan aliran atau ajaran budaya luar/kebarat-baratan. Banyak masyarakat yang menggunakan tekhnologi untuk melakukan aktifitas kesehari-hariannya,dengan menggunakan tekhnologi jaman sekarangsecara tidak langsung sudah mengikuti budaya luar. Contohnya seperti internet, dari internet kita akan menemukan kebanyakan budaya dari luar. Internet itu sendiri sudah termasuk budaya dari luar,maka tanpa kita sadari kita menggunakan internet dan menyenangi budaya luar. Maka dari itu, internet sangat mempengaruhi masuknya budaya luar kedalam diri kita. Dengan menggunakan teknologi itu sendiri, kita akan merasa budaya luar lebih enak kita lakukan di banding budaya dari dalam sendiri.
SUMBER : nnowshare.blogspot.com

Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri. Manusia membutuhkan manusia lainnya untuk dapat berinteraksi dan bertahan hidup. Hal tersebut benar – benar dianut oleh masyarakat pada bangsa timur terutama Indonesia. Rasa kebersamaan yang kuat bisa dibilang sebagai kepribadian bangsa. Segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu. Di Indonesia banyak sekali kebudayaan dan kepribadianyang ada, karena seperti yang kita tahu bahwa Indonesia memiliki banyak sekali suku sehingga dengan sudah sangat pasti kebudayaannya pun berbeda.
Sistem ideologi yang ada biasanya meliputi etika, norma, adat istiadat, peraturan hukum yang berfungsi sebagai pengarahan dan pengikat perilaku manusia atau masyarakat agar sesuai dengan kepribadian bangsa yang sopan, santun, ramah, dan tidak melakukan hal – hal yang dapat mencoreng kepribadian bangsa. Sistem sosial meliputi hubungan dan kegiatan sosial di dalam masyarakat. Sistem teknologi meliputi segala perhatian serta penggunaanya, sesuai dengan nilai budaya yang berlaku. Pada saat unsur-unsur masing-masing kebudayaan saling menyusup. Proses migrasi besar-besaran, dahulu kala, mempermudah berlangsungnya akulturasi tersebut.
Pada dasarnya masyarakat daerah timur dengan contoh Indonesia, sangat terbuka dan toleran terhadap bangsa lain, tetapi selama masih sesuai dengan norma, etika serta adat istiadat yang ada di Indonesia. Pada umumnya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya.
Contohnya : Handphone, komputer, dan lain – lain.

Namun ada pula unsur-unsur kebudayaan asing yang sulit diterimaadalah misalnya :
1. Unsur-unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi, falsafah hidup dan lain-lain.
2.  Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi. Contoh yang paling   mudah adalah soal makanan pokok suatu masyarakat.
3. Pada umumnya generasi muda dianggap sebagai individu-individu yang cepat menerima           unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi. Sebaliknya generasi          tua, dianggap sebagai orang-orang kolot yang sukar menerima unsur baru.
4. Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi, selalu ada kelompok-kelompok individu         yang sukar sekali atau bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan       yang terjadi.

Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru diantaranya :
1. Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan          orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2. Jika pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh            nilai-nilai agama.
3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan           baru. Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
4. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang      menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
5. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas.           


Sumber :

Mengunjungi Bank Indonesia

Kelompok Ilmu Budaya Dasar

Anggota : Ahmad Shidqi Arrizky (50415365)
                 Hery Apriansyah (53415148)
                 Moh Fikri S (54415260)
                 Resdian Ranu Wijaya (55415771)


Hello Bro And Sist, Disini aku sama temen kelompok mau cerita sedikit perjalanan aku lebih tepatnya tugas kuliah untuk hang out ke Museum yang ada di sekitar Jakarta, khususnya di Museum Bank Indonesia, kenapa kita memilih ke Museum tersebut karena dekat dari kampus kami hehehe soalnya tinggal naik kereta yang menuju ke Jakarta Kota terus tinggal jalan sedikit ke arah pintu keluar Stasiun tersebut Terus juga ke Museum tersebut masuknya murah meriah apalagi bagi yang punya Kartu Identitas Kampus dijamin dapet diskon hehehehe jadi pas lah dengan kondisi anak kosan hehehe


Pada tanggal 24 April 2016 aku dan temen kelompok aku mengunjungi kesebuah Kota Tua yang berada tidak jauh dari Stasiun Jakarta Kota. Sebenarnya jujur aja aku disini baru pertama kali seumur hidup ke tempat ini, tempatnya lumayan sih buat kumpul sama temen-temen atau keluarga atau pacar. Aku atau lebih tepatnya kita di tempat ini bukan Cuma mau kumpul-kumpul aja tpi kita juga sekalian mencari Tugas Ilmu Budaya Dasar. Kalo kalian mau ketempat ini cukup mudah kok perjalanannya, kita cukup naik kereta dari stasiun kalian berada, terus kalian beli tiket kereta yang menuju ke arah Jakarta Kota. Setelah itu kalian menuju pintu keluar yang sebelah kanan dari kereta kalian datang ke Jakarta Kota, terus kalian jalan kira-kira 5 menit, setelah itu kalian nyampe dehh di Kota Tua. Tapi pas kelompok kita kesitu tempat Prasejarah Jakarta sudah tutup jadi kita sempat berdebat mencari kemana lagi buat tugas ini. Sekitar 10 menit kita berdebat akhirnya dapat kesimpulan juga, kesimpulan itu adalah ke Museum Bank Indonesia. Awalnya kita tidak tahu dimana Museum tersebut, setelah kita nanya sama orang lain ternyata dapet juga informasinya. Setelah kita tau dimana Museum tersebut, kita langsung menuju ke Museum tersebut.

            Menurut kita Museum Bank Indonesia itu adalah Objek Wisata yang terdapat di kawasan Kota tua, Jakarta Utara, tepatnya di bagian depan stasiun Besar Kota atau disamping Museum Bank Mandiri. Tempat wisata ini terbilang cukup unik dan tentunya memberikan berbagai macam pengetahuan mengenai sejarah dari Bank Indonesia.

              Awal mulanya bangunan Objek Wisata Museum Bank Indonesia adalah sebuah rumah sakit umum yang bernama Binnen Hospital, hingga pada sekitar tahun 1828, bangunan ini dirubah fungsinya menjadi tempat penyimpanan uang atau bank dengan nama De Javashe Bank. Selama satu abad berlangsung, tepatnya pada tahun 1953 setelah 9 tahun kemerdekaan Republic Indonesia, bangunan ini ditetapkan sebagai Bank Sentral Indonesia atau dikenal sebagai Bank Indonesia. 

            Setelah 9 tahun kemudian pada tahun 1962, pemerintah Indonesia kemudian memindahkan Bank Indonesia ke lokasi baru dan lebih strategis sehingga tempat tersebut yang dahulu menjadi kosong tanpa digunakan untuk keperluan yang penting. Akhirnya pada tahun 2006 Gubenur Bank Indonesia, Burhanuddin Abdullah meresmikan bangunan kosong tersebut sebagai Meseum Bank Indonesia yang dapat diakses secara mudah oleh masyarakat umum.

            Jika anda perhatikan bangunan Museum Bank Indonesia akan terlihat sangat unik, tradisional dan kokoh berdiri dengan tegaknya. Area parkir yang tersedia ditempat ini pun cukup luas sekali sehingga mempermudah bagi para pengunjung untuk memakirkan kendaraan tanpa perlu berdesak-desakkan.


Inilah Photo-Photo kelompok kami ketika berada di Museum Bank Indonesia
Kelompok kami sebenarnya ada 4 orang, yang bernama Ahmad Shidqy Arrizky. dia tidak bisa ikut karena dia sedang sakit. Tapi kami mendoakan semoga temen kami ini cepat sembuh aminnn aminn...





















Selasa, 03 Mei 2016

10. AKU BERADA KEMBALI
(Chairil Anwar)
Aku berada kembali. Banyak yang asing:
air mengalir tukar warna,kapal kapal,
elang-elang
serta mega yang tersandar pada khatulistiwa lain;
rasa laut telah berubah dan kupunya wajah
juga disinari matari lain.
Hanya
Kelengangan tinggal tetap saja.
Lebih lengang aku di kelok-kelok jalan;
lebih lengang pula ketika berada antara
yang mengharap dan yang melepas.
Telinga kiri masih terpaling
ditarik gelisah yang sebentar-sebentar
seterang
guruh


9. Sungai Musi
(Ajip Rosidi)

Malam-malam: menyusuri Musi
Bulat bulan tenggelam dalam sekali
Yang ku tangkap dari keruh kali
wahai-mengendap!
Kau tahu, saudaraku? Derum stempel
ujungnya menusuk ombak. Membelah kalam di muka
Jung-jung rakit berdesak sempoyongan pergi
berkayuh dengan gapai dayung jadi
menyusup kabut yang enggan berganti!
Gemerlap lampu-lampu, penerang gubuk-gubukmu
Bermain di permukaan arus ! Dan hati tak mau tembus
Di sini pada mulanya tersendat berhenti!
Kala kota: masih bernapas sesekali
Spada! Seorang lelaki menjejak tepi


8. Sahabatku
(Soekri St.)

Papa,
Sebelum pesta berlangsung
Izinkan aku menengok ke belakang
Di sana sahabatku yang miskin
Hidup dengan berjualan koran

Papa,
Dia teman sekelasku
Juga lulus dalam ujian
Nilainya yang tinggi
Sangat kusayangkan

Kini
Aku minta kesediaan Papa
Menyerahkan biaya pestaku
Untuk meringankan ongkos masuk
Sahabatku di SMA


7. Untukmu Bapakku
(Ning Supriyantono)


Mawar putih nan suci
Bau harum semerbak
Kupersembahkan untukmu, Bapakku
Kasih sayang... cinta kasih... dan bimbingan...
Tlah kau alirkan dalam nadiku

Minggu itu... kelabu
Wajah pucat pasi di hadapanku
Kau... tlah tinggalkan aku
Air mata tak mampu terurai
Begitu menyengat berita

Kakiku berat tuk melangkah
Tanganku tiada kuasa tuk menyentuh
Wajah putih nan beku
Membujur... biru... kaku

6. CINTA SEJATI
(Kahlil Gibran)

Sejak kehadiranmu hingga kini
Ruang hatiku beraroma wangi
Buaian bunga-bunga rindu menari
Yang kau tinggalkan dihati
Makin hari bersemi
Tanpa layu senyum ini
Tersirami cinta suci
Darimu kekasih hati
Jangan biarkan aku sendiri
Kuhanya ingin memiliki
Dirimu seutuhnya cinta sejati
Menjadi harga mati tak tertawar lagi
Andai ada pengganggu hati
Hati ini tegas menghadapi
Janganlah engkau ragu lagi
Hati ini milikmu abadi


5. Sebuah Jaket Berlumur Darah

(Taufik Ismail)


Sebuah jaket berlumur darah
Kami semua telah menatapmu
Telah pergi duka yang agung
Dalam kepedihan bertahun-tahun.

Sebuah sungai membatasi kita
Di bawah terik matahari Jakarta
Antara kebebasan dan penindasan
Berlapis senjata dan sangkur baja
Akan mundurkah kita sekarang
Seraya mengucapkan ’Selamat tinggal perjuangan’
Berikara setia kepada tirani
Dan mengenakan baju kebesaran sang pelayan?.

Spanduk kumal itu, ya spanduk itu
Kami semua telah menatapmu
Dan di atas bangunan-bangunan
Menunduk bendera setengah tiang.

Pesan itu telah sampai kemana-mana
Melalui kendaraan yang melintas
Abang-abang beca, kuli-kuli pelabuhan
Teriakan-teriakan di atas bis kota, pawai-pawai perkasa
Prosesi jenazah ke pemakaman
Mereka berkata
Semuanya berkata
Lanjutkan Perjuangan.

4. Nyanyian Jiwa

(Fauzi Arifin)

Akulah hati yang bimbang

Oleh petuah dan ajaran

Akulah rindu yang melata

Di bumi berkalung duka lara

Akulah sepi yang mengaji

Bertengger di keluasan jagat raya

Akulah burung yang berkulik itu

Berkabar tentang diri yang ada

Akulah gelisah yang terjaga

Mabuk dan menari separuh irama

Akulah lirik dan lagunya

Meratap menggemakan takbir di sudut-sudut dunia

Sumber : http://pengetahuanwawasanz.blogspot.co.id/2014/08/kumpulan-teks-puisi-disertai.html
3. KEHIDUPAN
 (Chairil Anwar)
Hari hari lewat, pelan tapi pasti
Hari ini aku menuju satu puncak tangga yang baru
Karena aku akan membuka lembaran baru
Untuk sisa jatah umurku yang baru
Daun gugur satu-satu
Semua terjadi karena ijin Allah
Umurku bertambah satu-satu
Semua terjadi karena ijin Allah
Tapi… coba aku tengok kebelakang
Ternyata aku masih banyak berhutang
Ya, berhutang pada diriku
Karena ibadahku masih pas-pasan
Kuraba dahiku
Astagfirullah, sujudku masih jauh dari khusyuk
Kutimbang keinginanku….
Hmm… masih lebih besar duniawiku
Ya Allah
Akankah aku masih bertemu tanggal dan bulan yang sama di tahun depan?
Akankah aku masih merasakan rasa ini pada tanggal dan bulan yang sama di tahun depan?
Masihkah aku diberi kesempatan?
Ya Allah….
Tetes airmataku adalah tanda kelemahanku
Rasa sedih yang mendalam adalah penyesalanku
Astagfirullah…
Jika Engkau ijinkan hamba bertemu tahun depan
Ijinkan hambaMU ini, mulai hari ini lebih khusyuk dalam ibadah…
Timbangan dunia dan akhirat hamba seimbang…
Sehingga hamba bisa sempurna sebagai khalifahMu…
Hamba sangat ingin melihat wajahMu di sana…
Hamba sangat ingin melihat senyumMu di sana…
Ya Allah,